Pengalaman Bermain Sacred Sword Princesses
Sword Princesses adalah judul game baru yang dirilis oleh Auer Media Entertainment. Game yang dikembangkan oleh Hope Studio dan Nutaku ini dirilis di Asia Tenggara pada 5 Desember 2019. Sebagai catatan, Nutaku adalah perusahaan game yang dikenal merilis game dewasa. Bahkan, Indonesia memblokir situs Nutaku.net. Di satu sisi, Putri Pedang Suci adalah persilangan antara gaya permainan dan permainan dewasa. Keduanya merupakan main course yang ditawarkan oleh Hope Studio dan Nutaku. Game ini tidak hanya dirilis sebagai game Android, tetapi juga hadir sebulan sebelumnya di PC melalui Steam.
Jadi bagaimana Kaisar Pedang Suci bisa begitu cantik? Sebagai game baru, apakah Princesses Holy Sword sepadan? Untuk jawabannya, silakan simak survei berikut ini!
https://www.youtube.com/watch?v=pkaZyPDot8Y
Stage dan Fitur Permainan yang Sangat Umum
Sebagai sebuah game, Sacred Sword Princesses menawarkan perkembangan game dan kesulitan yang semakin meningkat. Kemajuan dibayarkan dari setiap level yang harus dilalui pemain secara berurutan. Setiap level tersebar di setiap peta yang akan dilalui pemain. Semakin lama pengundian, semakin sulit levelnya. Proses permainan panggung sangat umum dan terlihat bagus.
Selain itu Sacred Sword Princesses juga menawarkan banyak fitur permainan agar permainan tidak terkesan sia-sia dan fokus pada stage. Fitur Holy Princesses adalah Raid, Arena, Crafting, Tower of Trials, dan Misi Harian. Sederet fitur yang sangat sedikit yang membuat game ini sangat berbeda selain medan perang. Sayangnya, rangkaian fitur yang disediakan umum untuk nama lain yang sejenis. Sword Emperors tidak memiliki fitur atau pahlawan dasar untuk menjadikannya permainan yang menyenangkan.
Progresi Kekuatan Karakter
Princess Sword Sword memiliki banyak karakter yang bisa kita mainkan. Karakter ini memiliki tiga role utama yaitu Warrior-Knight, Mage-Priest dan Ranger-Archer. Selain itu, setiap karakter akan memiliki sifat unsur yang berbeda. Sejauh ini yang bisa kita temui adalah api, air, tanah dan udara. Setiap karakter dapat digabungkan dengan senjata dan baju besi untuk meningkatkan kekuatan tempur. Setiap senjata ini juga bisa kita rancang untuk meningkatkan kekuatan karakter. Menggunakan senjata juga harus memperhatikan konfigurasi / pakaian yang serupa untuk mendapatkan atribut lainnya.
Selain senjata, kita juga perlu meningkatkan level dan karakter bintang. Peningkatan level tercepat bisa dilakukan dengan scrolling. Bagian gulungan dibagi menjadi empat elemen (api, air, tanah dan udara). Untuk mendapatkan item tersebut, pemain dapat menyelesaikan tugas harian (tanpa batasan input) berdasarkan roll yang dibutuhkan.
Untuk meningkatkan bintang karakter, kita membutuhkan pecahan karakter. Chard karakter diperoleh melalui gacha dan level, progres. Pada titik ini, kita akan melihat masalah umum di game berbasis gacha. Ya, bayar untuk menang!
Pemain yang ingin segera memperkuat karakternya bisa menggunakan gacha dengan membayar nama tertentu untuk membeli diamond. Nantinya, diamond bisa digunakan untuk membuat gacha. Harga berlian saat ini bervariasi, mulai dari Rp14.000,00 hingga Rp1.413.009.
Animasi Oke dengan Visual Vulgar
Dalam pertempuran, implementasi desain dari desainer sangat bagus. Setiap serangan atau skill yang dilemparkan oleh karakter memiliki dampak yang sangat besar. Karakter pertempuran dirancang dalam bentuk chibi. Para developer sepertinya ingin menghadirkan fitur-fitur yang cantik dan menarik agar bisa fokus pada target pasarnya. Selain itu, kualitas desain di luar pertarungan (terutama di cutscene cerita) terkesan sangat kasar. Sosok-sosok yang semuanya perempuan ini seolah dirancang untuk menonjolkan sisi sensual mereka. Jika kita melihat latar belakang Nutaku, kita bisa melihat kemaksiatan karakter sebagai satu-satunya tema permainan.
Bug yang Mengganggu Permainan
Ada banyak jenis bug alias masalah teknis yang penulis temui saat memainkan pedang suci. Beberapa kendala tersebut membuat pengalaman bermain menjadi tidak nyaman dan tidak memuaskan. Masalah pertama atau teknis yang dihadapi game adalah koneksi ke server. Dengan sinyal yang bagus dan kinerja koneksi yang baik, penulis biasanya tetap menggunakan layar peluncuran game pertama. Masalah ini dapat diatasi dengan me-restart aplikasi game.
Hambatan teknis kedua adalah pertarungan. Bug ini mengganggu pengalaman bermain, selama pertempuran, kita bisa bertarung dengan karakter yang bersahabat atau pemain lain yang berfungsi sebagai alat bantu pertempuran. Ada kalanya karakter teman/pemain lain pergi ke ujung area pertempuran. Atau mungkin karakter tersebut tidak menyerangnya dan tetap diam. Sementara itu, kedua bug itu mengganggu. Tidak hanya merusak pengalaman bermain, masalah teknis ini juga memengaruhi hasil pertempuran.
Fanservice yang Berlebihan
Sebagai sebuah game, Sacred Sword Princesses tidak bisa memberikan feeling yang menarik dalam sistem pertarungannya. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, fitur dari game ini sangat umum, seperti game mobile pada umumnya. Konten Pedang Raja Suci yang lebih tua tampaknya menjadi titik penjualan. Nutaku sepertinya mencerminkan konten ini melalui banyak desain karakter yang memperlihatkan payudara dan bokong dengan jelas. Tentu saja mengemas konten dewasa ke dalam sebuah game bisa jadi menarik. Sayangnya, sisi petualang Putri Pedang Suci kurang dieksplorasi. Alhasil, pemain akan terus menerus terjebak dengan mode permainan yang membosankan.
Di sisi lain, kumpulan konten saat ini adalah sebuah karya yang sering ditemui para pemain. Oleh karena itu, sepertinya Sword Princess hanya merilis konten yang ramah penggemar alih-alih memberikan aksi dan petualangan yang hebat.
Pemimpin Pedang Suci bisa menjadi permainan menyenangkan lainnya. Sayangnya, sistem pertarungan game dan fitur eksplorasi yang terbatas membuat game menjadi repetitif.
Apakah Anda pernah memainkan Sword Princesses? Nantikan ulasan game lainnya hanya di Quikstopme!